Minggu, 14 April 2013

TRANSLASI MATA UANG ASING

Translasi adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global.

Convenience Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.

Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Kurs yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik :
1.    Kurs saat ini => kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan
2.    Kurs historis => kurs yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama muncul
3.    Kurs rata-rata => rata-rata kurs historis dengan kurs saat ini

Tipe penyesuaian transaksi :
1.    Gains and losses settled transactions muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian
2.    Gains or losses unsettled transactions muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui

Cara untuk membukukan keuntungan dan kerugian transaksi :
a.    Perspektif transaksi tunggal => penyesuaian nilai tukar dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b.    Perspektif transaksi ganda => mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan (FASB No. 52)

Translasi Mata Uang Asing
a.    Metode Nilai Tukar Tunggal (metode kurs saat ini)
Mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.

b.    Metode Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis)
1.    Metode current-noncurrent
Aset lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini
Aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis
Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan
Kelemahan : sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang asing
2.    Metode moneter-nonmoneter
Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai risiko nilai tukar
Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis
Kelemahan : moneter dan non moneter merupakan skema klasifikasi yang mengarah pada hasil yang kurang baik
3.    Metode kurs sementara
Translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini, item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing :
1.    Penangguhan : penyesuaian translasi mata uang asing diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian penggabungan modal
2.    Penangguhan dan amortisasi : menangguhkan keuntungan dan kerugian secara mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait
3.    Penangguhan sebagian : mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja
4.    Tidak ada penangguhan


PENGEMBANGAN AKUNTANSI MASALAH TRANSLASI MATA UANG ASING
Pra 1965 : metode current-non current serta keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan
1965-1975 : pengecualian khusus metode current-non current dimana persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis
1975-1781 : FAS No. 8 yaitu memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode perubahan kurs
1981 – sekarang : FAS No. 52 mengenai translasi saat mata uang lokal adalah mata uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional


PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Perspektif Laporan : FAS No. 52 tidak konsisten dengan teori konsolidasi
Harga Perolehan : mentranslasikan neraca berdasarkan harga perolehan dengan nilai tukar saat ini tidak menghasilkan harga perolehan ataupun nilai lancar
Konsep Pendapatan : penyesuaian dibuat berhungan langsung dengan ekuitas pemegang saham, tidak dihitung dalam laporan laba-rugi
Laba Terkelola : translasi mata uang asing memberi peluang untuk mengelola laba


TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan pendanaan mata uang domestik jauh di bawah nilai aslinya sehingga laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan biaya depresiasinya. Infomasi ini salah sehingga FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi matauanga asing karene tidak konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perolehan.


TRANSLASI MATA UANG ASING DI BERBAGAI NEGARA
- Inggris : laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini.
- Amerika Serikat : metode kurs sementara...
- Jepang : kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang  diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.

Sumber :
http://0wi3.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar