PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
(1) Perkembangan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan
dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan
politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan
faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong
oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika serikat,
Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan
kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Perbedaan pengungkapan nasional
sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan.
Di kebanyakan negara-negara lain, seperti : Prancis, Jepang dan beberapa negara
pasar yang berkembang, kepemilikan saham masih masih tetap sangat
terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi
sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya
memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
(2) Pengungkapan Sukarela
Manajer memiliki
informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai performa perusahaan mereka
saat ini dan ke
depannya. Manajer
berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara
sukarela.
Pemilihan pengungkapan manajer
mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan insentif mereka
untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah aturan, seperti aturan
akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing)
dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi
kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang
tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan
menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
(3) Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator
pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham
untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan
yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan,
yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan
regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi
atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah
(yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham
berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika
seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada
pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan
kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain
seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang
melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat
penegakan aturan ini hampir tidak ada.
(4) Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan
Untuk melindungi
investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan
pengungkapan pada perusahaan domestik dan
asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dan
dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana akan
meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas
pasar keseluruhan.
(5) Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amrika Serikat
Secara umum SEC
mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada
hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik. Syarat laporan keuangan SEC bagi
perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di
AS, sebaliknya sistem akuntansi dan pengungkapan terkini melindungi investor
dan memastikan kualitas pasar modal AS.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Praktik
pengungkapan laporan tahunan memperlihatkan respons manajer terhadap kebutuhan
pengungkapan dan insentif mereka untuk menyediakan informasi laporan keuangan
kepada pengguna secara sukarela.
(1) Pengungkapan Informasi Progresif
Informasi
progresif meliputi :
1. Perkiraan pendapatan, laba rugi, arus
kas, pengeluaran modal, dan hal keuangan lainnya;
2. Tujuan informasi mengenai kinerja dan
posisi ekonomi masa depan;
3. Laporan program dan sasaran manajemen
untuk usaha masa depan.
Tujuan utama
investor dan analis tersebut adalah menilai pendapatan dan arus kas di masa
depan.
(2) Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analis akan
informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong
signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika
secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh
lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini
membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik
bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
(3) Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk
menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok,
pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan
karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang
permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan
pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan
tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor
karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
(4) Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna Laporan Keuangan
Non-domestik Dan Prinsip Akuntansi Yang Digunakan
Laporan khusus untuk mengakomodasi
pengguna laporan keuangan non-domestik meliputi
a.
“Laporan ulang yang mudah” tentang
informasi keuangan ke dalam mata uang asing;
b.
pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya;
c.
posisi laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan prinsip akuntansi
kedua;
d.
sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan
ketetapan prinsip akuntansi kedua.
(5) Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
a.
Komponen dari rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan
adalah infrastruktur pasar, lingkungan hukum, pengaturan lingkungan, dan
informasi infrastruktur.
b.
Pengungkapan pengelolaan perusahaan mencakup laporan bagaimana pemerintah
mengelola informasi tentang jajaran direktur, dan sebuah pembahasan
pengendalian internal.
(6) Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
a.
World Wibe Web terus
digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi, dengan media cetak yang
selalu mendapat peran kedua.
b.
Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis
melalui Web adalah eXtensible Bussiness Reporting Language (XBRL) yaitu sebuah sistem penamaan informasi atau
data.
PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN
PASAR BARU MUNCUL
Pengungkapan dalam
laporan tahunan perusahaan dari Negara dengan pasar yang baru muncul biasanya
kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada perusahaan dari Negara
berkembang.
Tingkat pengungkapan yang rendah di
negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola
perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu
berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan
kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya
kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila
dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor
atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di
Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons
terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat
dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN MANAJER
Penguna laporan keuangan mengharapkan
tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan yang luas sehingga manajer
harus dan sukarela mengungkapkan laporan keuangan.
Para manajer dari banyak perusahaan
terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang
bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di
seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki
pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang
memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi
adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global.
Convenience Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada
translasi saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan
atau ingin mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan
kepada pemegang saham asing.
Masalah translasi
adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai
tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang
asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA
UANG ASING
Kurs
yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik :
1.
Kurs saat ini => kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan
2.
Kurs historis => kurs yang berlaku saat aset dengan mata uang
asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing
pertama muncul
3.
Kurs rata-rata => rata-rata kurs historis dengan kurs saat ini
Tipe
penyesuaian transaksi :
1.
Gains and losses settled transactions muncul walaupun nilai tukar pada
pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian
2.
Gains or losses unsettled transactions muncul saat laporan keuangan
dipersiapkan sebelum transaksi disetujui
Cara
untuk membukukan keuntungan dan kerugian transaksi :
a.
Perspektif transaksi tunggal => penyesuaian nilai tukar dimasukkan sebagai
penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b.
Perspektif transaksi ganda => mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari
penjualan yang memberikan tambahan pendapatan (FASB No. 52)
Translasi Mata Uang Asing
a.
Metode Nilai Tukar Tunggal (metode kurs saat ini)
Mengaplikasikan
nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham
dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
b.
Metode Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs
historis)
1.
Metode current-noncurrent
Aset
lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini
Aset
dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis
Item-item
laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan
atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang
dilaporkan
Kelemahan
: sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non
current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar
yang digunakan dalam translasi mata uang asing
2.
Metode moneter-nonmoneter
Aset
dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai
risiko nilai tukar
Item
non moneter ditranslasikan dalam kurs historis
Kelemahan
: moneter dan non moneter merupakan skema klasifikasi yang mengarah pada hasil
yang kurang baik
3.
Metode kurs sementara
Translasi
mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut,
tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat
ini, item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan
awal.
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing :
1.
Penangguhan : penyesuaian translasi mata uang asing diakumulasikan secara
terpisah sebagai bagian penggabungan modal
2.
Penangguhan dan amortisasi : menangguhkan keuntungan dan kerugian secara
mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca
terkait
3.
Penangguhan sebagian : mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi
mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja
4.
Tidak ada penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI MASALAH TRANSLASI MATA UANG ASING
Pra
1965 : metode current-non current serta keuntungan dan kerugian transaksi
ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan
1965-1975
: pengecualian khusus metode current-non current dimana persediaan dapat
ditranslasikan dengan kurs historis
1975-1781
: FAS No. 8 yaitu memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs
sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui dalam
pendapatan saat periode perubahan kurs
1981
– sekarang : FAS No. 52 mengenai translasi saat mata uang lokal adalah mata
uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang
fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Perspektif
Laporan : FAS No. 52 tidak konsisten dengan teori konsolidasi
Harga
Perolehan : mentranslasikan neraca berdasarkan harga perolehan dengan nilai tukar
saat ini tidak menghasilkan harga perolehan ataupun nilai lancar
Konsep
Pendapatan : penyesuaian dibuat berhungan langsung dengan ekuitas pemegang
saham, tidak dihitung dalam laporan laba-rugi
Laba
Terkelola : translasi mata uang asing memberi peluang untuk mengelola laba
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Penggunaan kurs saat ini untuk
mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam kondisi yang
cenderung berinflasi akan menghasilkan pendanaan mata uang domestik jauh di
bawah nilai aslinya sehingga laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena
berhubungan dengan biaya depresiasinya. Infomasi ini salah sehingga FASB
memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi matauanga
asing karene tidak konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perolehan.
TRANSLASI MATA UANG ASING DI BERBAGAI NEGARA
-
Inggris : laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga
saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini.
-
Amerika Serikat : metode kurs sementara...
-
Jepang : kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata
uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.
Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk
dalam istilah perubahan harga itu.
a. Perubahan
harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi
apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami
kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi
(inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
b. Perubahan
harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan
dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam
permintaan dan penawaran.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi
awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva
yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan
laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi:
a)
Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
b)
Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
c)
Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
Kenaikan
dalam proporsi pajak.
·
Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
·
Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
·
Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak
keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data
keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga
menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan
dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
·
Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang
dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap
mengenai faktor-faktor ini.
·
Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada
pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat
memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang
memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
·
Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan
harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi
keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
Jenis Penyesuaian Inflasi
Penyesuaian tingkat harga umum (mata uang konstan biaya historis), yaitu umlah
mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli).
Penyesuaian biaya kini, yaitu pertama, aktiva dinilai berdasarkan biaya kini
dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat
didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan
kompenen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau
modal fisik perusahaan.
Sudut Pandang Internasional Terhadap
Akuntansi Inflasi
·
Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(Statement of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan
Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan
AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta
atau total aktiva lebih dari $1 miliar, untuk selama lima tahun mencoba
melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan
biaya kini. Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan
biaya historis sebagai kerangka dasar untuk leporan keuangan utama.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS
No.33 menemukan bahwa (1) pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FSAB
membingungkan, (2) biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar,
dan (3) pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat
bila dibandingkan data biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk
membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah
dan menjadi titik awal untuk standar akuntansi inflasi dimasa depan.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun
terakhir
a)
Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
b)
Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
c)
Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
d)
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan
(yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui
penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap,
bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).
e)
Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini,
yang timbul dari proses konsolidasi
f)
Aktva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
g)
Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
h)
Dividen per saham biasa.
i)
Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
j)
Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk
mengukur laba dari operasi berjalan.
·
Inggris
Komite Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting
Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada
bulan Maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam dua hal utama. Pertama,
apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16
mengadopsi hanya metode biaya kini utnuk pelaporan eksternal. Kedua, apabila
penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta
catatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
a) Menyajikan
akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap
biaya historis.
b) Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan
dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
c) Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang
dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
·
Brazil
Inflasi seringkali merupakan bagian lingkungan usaha yang diterima di Amerika
Latin, Eropa Timur, dan Asia Tenggara. Pengalaman Brazil di masa lalu dengan
hiperinflasi membuat inisiatif akuntansi inflasi bersifat instruktif. Meskipu
tidak lagi diwajibkan, akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brazil hari
ini mencerminkan dua kelompok pilihan pelaporan-Hukum Perusahaan Brazil dan
Komisi Pengawas Pasar Modal Brazil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang
akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks
harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang
lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban
tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi
(termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang
saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun
cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap
modal.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham
disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam
laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Komisi Pasal Modal
Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat
sahamnya harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode
dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam
mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami
hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan keuangan dalam perekonomian
hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang
informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu
perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi,
apakah didasarkann pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini,
harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya.
Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau
aktiva moneter bersih dimasukkan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan
pelaporan juga harus mengungkapkan:
a)
Fakta bahwa penyajian ualng untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran
telah dilakukan.
b)
Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama
(yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini).
c)
Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan
perubahannya selama periode pelaporan.
d)
Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
a)
Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh inflasi.
b)
Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
c)
Akuntansi inflasi luar negeri.
d)
Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Keuntungan atau kerugian pos-pos
moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar
konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan
kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkam
diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memeandang keuntungan dan
kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang
lain. Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi
modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian.
Pendekatan di Brazil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan
kewajiban kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal
nilai yang dapat direalisasi.
Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi dua bagian: (1) laba
operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi) dan (2) keuntungan yang belum direlasisasi yang timbul dari
kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan
dengan inflasi. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi (yaitu,
proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peraltan) bukanlah
suatu keuntungan, baik itu direalisasi atau tidak. Apabila laba berbasis biaya
kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka
perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya
merupakan revaluasi ekuitas pemilik, yang adalah bagian dari laba yang harus
disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya (kapasitas
produktifnya). Aktifa yang dimiliki untuk spekulasi, seperti lahan kosong atau
surat berharga yang dapat dipasarkan, tidak perlu diganti untuk mempertahankan
kapasitas produktif. Dengan demikian, jika penyesuaian biaya kini mencakup
pos-pos ini, kanaikan atau penurunan ekuivalen biaya (nilai) kininya (hingga
sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus dinyatakan lengsung dalam laba.
Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri
Di Amerika serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan
mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan
pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS
89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk
memperhitungkan perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih
belum terselesaikan dalam dua tingkatan. Pertama perusahaan mungkin terus
mempertahankan nilai aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan
ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan
ekuivalen biaya kini. Kedua, perusahaan yang memilih untuk menyediakan data
biaya kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam
mentranslasikan dan menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar
negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai
kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh
terhadap kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi
mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal
suatu negara dan nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa
hubungan seperti ini jarang sekali bertahan (paling tidak dalam jangka pendek).
Dengan demikian, ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan
ganda akan berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi
berhubungan secara negatif.
Sumber
:
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta:
Salemba Empat,2005.
-
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 1.
Salemba Empat. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar